Minggu, 14 Juni 2009

Enam Tahun Perguruan Tinggi Teknokrat


Untuk mengelola perguruan tinggi yang memperhatikan kualitas lulusan tidaklah mudah. Bahkan, Ketua PT Teknokrat Nasrullah Yusuf terus meningkatkan kemampuannya dalam manajemen perguruan tinggi dengan mempersiapkan SDM Teknokrat memenuhi sertifiksi dosen.
Menurut Nasrullah, keluarnya Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14/2005 adalah sebuah bentuk penataan kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan di Indonesia. Karena itu, tahun ini Teknokrat menyekolahkan 6 dosen komputer di pendidikan S-2 di Universitas Indonesia dan satu dosen di Universitas Gadjah Mada.
Selain itu, sesuai dengan PP 19 tentang Standar Pendidikan Nasional, Teknokrat sudah memenuhi standar minimal, yaitu memiliki 2 dosen tetap lulusan S-2 di setiap program studi. "Keluarnya Undang-undang Dosen memacu perguruan tinggi untuk terus meningkatkan kualitas SDM dan kualitas lulusan. Kami komitmen memenuhi sertifikasi dosen bagi semua dosen Teknokrat," kata dia, Jumat (10-11).
Sebagai refleksi perjalanan Perguruan Tinggi Teknokrat yang sudah berusia 6 tahun itu, Nasrullah menceritakan awal pendirian Teknokrat dari sebuah Lembaga Kursus dan Bimbingan Technocrat. Lembaga pendidikan itu didirikan pada 19 Februari 1986, dengan bermodalkan uang Rp1,6 juta yang merupakan hasil penjualan motor berkas merek Bajaj. Uang itulah yang digunakan Nasrullah Yusuf untuk menyewa gedung bagi pelatihan dan kursus bahasa Inggris, akuntansi, dan mengetik manual.
Ketika masih berbentuk Lembaga Pendidikan Technocrat, Nasrullah bekerja sama dengan para karyawannya berhasil mengharumkan nama Lembaga Pendidikan Technocrat dengan meraih prestasi; Lembaga Pendidikan Teladan Provinsi Lampung (1990 dan 1993), Lembaga Pendidikan Teladan Harapan III Tingkat Nasional (1993), Lembaga Pendidikan Teladan II Tingkat Nasional untuk Bidang Akuntansi (1997), Lembaga Pendidikan Teladan I Tingkat Nasional Bidang Komputer (1998) dan Lembaga Pendidikan Teladan II Tingkat Nasional
Bidang Bahasa Inggris (2000).
Beranjak dari prestasi-prestasi itu dan kebutuhan masyarakat terhadap keterampilan dan pendidikan di bidang ekonomi dan komputerisasi, akhirnya didirikanlah Perguruan Tinggi Teknokrat pada 2000. Dengan mengusung misi mencetak lulusan Teknokrat menjadi lulusan yang kompetitif, inovatif, kreatif dan mandiri dengan bekal-bekal keterampilan dan keilmuan yang sudah ditempa di Teknokrat. Sampai sekarang ini, Teknokrat memiliki empat gedung kuliah dan tiga gedung utama. Dengan membuka tiga institusi, yaitu Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) dengan dua program studi: S-1 Sistim Informasi dan S-1 Tenik Informatika. Kedua, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK), memiliki 3 program studi: D-3 Komputerisasi Akuntansi, D-3 Manajemen Informatika, dan D-3 Teknik Komputer.
Selanjutnya, institusi ketiga, Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) dengan 3 program studi: S-1 Sastra Inggris, D-3 Bahasa Inggris, dan D-3 Bahasa Jepang.
Komitmen pemerintah Indonesia membina kualitas perguruan tinggi swasta melalui sistem akreditasi, Teknokrat berpacu meningkatkan kualitas dan melengkapkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar-mengajarnya.
PT Teknokrat menempa dan mempersiapkan lulusannya dengan berbagai ilmu dan keterampilan untuk bersaing di dunia kerja. Dan, salah satu ciri khas perguruan tinggi ini adalah semua mahasiswa Teknokrat harus lulus uji kompetensi sebelum melaksanakan ujian komprehensif (skripsi dan laporan praktek lapangan). Seperti yang dikatakan Nasrullah Yusuf, uji kompetensi memberi kemampuan dan keahlian khusus dengan standar kompetensi bagi lulusan.
Untuk lulus dari Teknokrat tidak gampang, mahasiswa wajib lulus ujian kompetensi umum sebelum ujian skripsi, Contohnya, ujian kompetensi program aplikasi, seperti trouble shooting dan jaringan komputer. Sedangkan untuk bidang akuntansi, mahasiswa harus lulus Program MYOB. Khusus untuk mahasiswa yang tergabung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika dan Desian Animasi diwajibkan lulus uji kompetensi khusus. Selain keahlian khusus di uji kompetensi, mahasiswa Teknokrat juga diwajibkan mengikuti kuliah Kesekretarisan, Kewirausahaan, Manajemen Bisnis, dan Pengembangan Pribadi. Ini adalah mata kuliah umum yang wajib dilalui karena pelajaran itu merupakan modal untuk bersaing di dunia kerja.
Seperti, kuliah pengembangan pribadi sangat dibutuhan sebagai kesiapan mental dan optimisme menghadapi berbagai tantangan dan persaingan. "Orang-orang sukses tidak semuanya berasal dari orang-orang yang pintar, tetapi juga orang-orang yang bermental kuat, pekerja keras, dan punya semangat untuk selalu belajar."
Sedangkan untuk kewirausahaan, Teknokrat mengadakan entrepreneurship training, mahasiswa diberi modal dan diperkenankan membuka praktek dagang di Teknokrat.
Teknokrat tidak hanya memacu prestasi akademik mahasiswanya melalui kelengkapan fasilitas laboratorium dan perpustakaan, tetapi juga memacu prestasi dan penyaluran bakat mahasiswa dengan menyediakan berbagai unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), yaitu UKM Interpreneurship Training Spririt, UKM Seni (paduan suara, tari, teater, dan musik), UKM Olahraga (Teknorat Football Klub, karate, tennis meja, aikido dan bola voli, dll.), UKM Desain Animasi, UKM Robotika, pers kampus, Teknokrat English Club, UM Islam, Gank of Debater, dan Nihongo Benkyou Kimochi Kurabu (Ninki Kurabu).
Kelengkapan fasilitas dan kualitas dosen dan karyawan laboratorium di PT Teknokrat membawa hasil pada berbagai prestasi yang diraih mahasiswa-mahasiswa Teknokrat, antara lain juara I dan II Paper Presentation yang diselenggarakan ASIAN law Student Association di Universitas Indonesia 2006 dan juara I Sakubun (mengarang dalam bahasa Jepang) yang diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran (Unpad) bekerja sama dengan Japan Foundation 2006 dan juara II Quiz dan Chouai (menyimak) bahasa Jepang di Unpad. RIN/S-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar