Minggu, 14 Juni 2009

WALI KOTA KUKUHKAN WISUDAWAN TEKNOKRAT


Sarjana harus kreatif dan inovatif menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri maupun lingkungan. Apalagi di tengah krisis global seperti ini lapangan kerja yang tersedia semakin sempit. Wali kota Bandar Lampung Eddy Sutrisno mengatakan hal itu pada wisuda Teknokrat tahun 2008 di gedung serba guna (GSG) Unila, Rabu (12/11). Apalagi menurut Eddy, kini jumlah sarjana terus bertambah dengan banyaknya lulusan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. “Saya dahulu juga sarjana seperti anak-anakku semua kini, tapi dengan ketekunan dan kesungguhan, tidak mustahil kesuksesan akan diraih,” kata dia.

Perguruan Tinggi Teknokrat mewisuda 798 sarjana strata satu (S1), diploma tiga (D-3), dan diploma satu (D-1). Mereka berasal dari berbagai program studi, yakni S-1 Teknik Informatika, S-1 Sistem Informasi, D-3 Komputerisasi Akuntansi, D-3 Manajemen Informatika, D-3 Teknik Komputer, S-1 Sastra Inggris, D-3 Bahasa Inggris, dan D-3 Bahasa Jepang. Kemudian untuk Program Pendidikan Satu Tahun, yaitu Komputer Akuntansi, Komputer Informatika & Programming, Komputer Sekretaris, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Englis Global Program (EGP).


Sementara itu, Ketua Perguruan Tinggi Teknokrat H.M. Nasrullah Yusuf dalam sambutannya mengatakan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa pada era kesejagatan. Lintas batas antar negara makin kabur. Dengan jarak makin sempit, kondisi ini membawa kita pada situasi global sehingga penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam percaturan dunia merupakan sebuah tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dengan kata lain, salah satu konsekuensi memenangkan kompetisi global adalah sumber daya manusia yang berkualitas, andal, dan memiliki integritas tinggi. Hal tersebut merupakan tugas berat perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang fungsi utamanya mencetak sumber daya manusia.


Dalam konteks yang lebih spesifik, perguruan tinggi merupakan wahana perjuangan untuk memajukan bangsa menjadi bangsa yang ideal, yakni bangsa yang kuat, mandiri, beradab, dan terhormat dalam percaturan dunia.


Untuk mewujudkan kondisi ideal ini tentu harus dibarengi komitmen yang tinggi dan fokus pada mutu berkesinambungan. Teknokrat merupakan perguruan tinggi yang lebih mementingkan kualitas dibandingkan kuantitas. Hal tersebut dapat dilihat dengan diterapkannya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan telah diakui dunia internasional yang dibuktikan dengan diterimanya sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001:2000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar